Bunga
Kala itu,
Kita berjalan di kebun bunga yang bibitnya telah kau semai,
Menyusurinya dengan perlahan,
menghirup setiap jengkal wewangian yang selalu mengikuti..
Apakah kau ingat,
Ketika ku memintamu memetikkan satu bunga untukku?
Saat itu, kau memberikan sudut pandang yang berbeda
dari yang lainnya..
Ku masih ingat,
ketika kau tersenyum dan berbisik..
"Jika kau memetiknya, tak berarti ia akan mekar dengan sempurna.
Bahkan bisa ia layu di tanganmu.
Jangan kau petik ya.. biarkan ia tumbuh mekar seperti yang lainnya,
itulah arti kepemilikan yang sesungguhnya."
Hingga akhirnya, pesona langka itu mempengaruhi diriku dengan baik..
Qorir Yunia Sari
Komentar
Posting Komentar